SINOPSIS NOVEL
1. Judul : Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
2. Nama pengarang : Hamka
3. Penerbit : Balai Pustaka
4. Cetakan : ke-4
5. Bahasa : Melayu
6. Tebal buku : 223 halaman
7. Ringkasan cerita :
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
Di tepi pantai diantara kampung Baru dan kampung Mariso, berdiri sebuah rumah bentuk Mengkasar yang salah satu jendelanya menghadap ke laut. Di sanalah seorang anak muda bernama Zainuddin, yang berusia sekitar 19 tahun tinggal bersama ibu angkatnya yang bernama Mak Base. Ia sejak kecil telah ditingal mati kedua orang tuanya. Sebelum ayahnya meninggal ia mengatakan bahwa negerinya yang asli bukan Mengkasar, tetapi jauh di seberang lautan yang lebih indah dari negeri yang didiaminya sekarang, dan di sanalah asal nenek moyangnya.
Ayahnya berasal dari negeri kecil dalam wilayah Batipuh X Koto(Padang Panjang) yang bergelar Pendekar Sutan. Ayahnya diusir dari Batipuh dan dibuang 15 tahun di pembuangan Cilacap, lantaran ia telah membunuh mamaknya yang bernama Datuk Mentari Labih. Pekaranya karena mamaknya menggunakan warisan peninggalan ibunya seorang diri dan melarangnya menggunakan warisan itu. Sehabis masa hukumannya ia pergi ke Mengkasar, walaupun hatinya ingin pulang ke Minangkabau. Ia menikah dengan gadis Mengkasar bernama Daeng Habibah, anak orang tua keturunan Melayu tempat ia menumpang di Mengkasar. 4 tahun berumah tangga mereka dikarunuai anak yang diberi nama Zainuddin.
Sepeninggal orang tuanya Zainuddin diasuh oleh Mak Base. Suatu hari ia mengutarakan keinginannya untuk pergi ke
Setibanya di Padang, Zainuddin segera mencari keluarga ayahnya di dusun Batupuh. Setelah bertemu dan berkenalan dengan keluarga bakonya, ia sangat bahagia tapi lambat laun mulai menghilang karena kehidupannya di
Di Padang Panjang, Zainuddin menuntut ilmu untuk bekal hidupnya. Ia juga selalu surat-menyurat denga Hayati. Di Padang Panjang tiap satu tahun sekali diadakan pacuan kuda dan pasar malam. Seluruh warga
Sepulangnya dari melihat pasar malam dan pacuan kuda, Hayati agaknya terpengaruh denga katakata Khadijah. Ia mulai rindu dengan keadaan yang ia alami di rumah Khadijah,rindu dengan kemewahan yang ia rasakan, dan rindu pada Azis yang pandai merayu itu. Tapi setelah itu ia ingat dengan Zainuddin yang amat ia cintai dan kasihani lantaran kemalangan selalu menimpanya.
Setelah pertemuannya dengan Hayati di rumah Khadijah,Azis agaknya mulai suka dengan Hayati. Keluarga Azis mengirimkan wakilnya untuk meminang Hayati dengan pengaruh bahwa keluarganya beruang,beradat sama,dan tak kurang suatu apa. Suatu hari Zainuddin mendapat
Setelah itu Zainuddin sakit cukup lama yaitu 2 bulan. Dalam sakitnya ia mengigaukan nama Hayati. Atas permintaan dokter akhirnya Hayati ditemani suaminya dibawa ke Padang Panjang untuk menjenguk Zainuddin agar ia bias cepat sembuh.Tapi apa daya karena Hayati telah menjadi milik orang lain.
Setelah sembuh dari sakitnya Zainuddin sepakat untuk pergi ke Jawa,untuk mewujudkan cita-citanya bersama temannya Muluk. Di sanalah dia menjadi terkenal sebagai seorang pengarang dengan sebutan letter”Z”, dan mengganti namanya menjadi Shabir. Dari Jakarta lalu ia pindah ke Surabaya.Hayati dan suaminya juga pindah ke Jawa karena Azis dipindahtugaskan ke
Tiba pada suatu hari,Azis dan Hayati diusir dari tempat tinggal mereka karena hutang Azis yang menumpuk.Sejak saat itu mereka menumpang selama beberapa bulan di rumah Zainuddin.Akhirnya Azis memutuskan untuk mencari kerja di Banyuwangi dan menitipkan Hayati pada Zainuddin selama ia pergi.Suatu hari Azis mengirimkan surat cerai Pada Hayati dan mengirimkan surat pada Zainuddin yang berisi kata maaf.Dan terdengar kabar bahwa Azis bunuh diri di Banyuwangi.Hayati ingin tinggal dengan Zainuddin di Surabaya namun Zainuddin tak mengizinkannya dan menyuruhnya pulang ke kampung.
Sebelum Hayati pergi Muluk membawakannya gambar Zainuddin pada Hayati. Dengan kapal Van der Wijck Hayati pulang ke
Pagi harinya saat ia membaca koran,ia panik karena kapal yang ditumpangi Hayati yaitu kapal Van der Wijck telah karam. Ia mulai panik dan mengajak Muluk ke Lamongan untuk mencari Hayati.Setibanya di
Hampir setiap hari Zainuddin mengunjungi makam Hayati. Ia sangat menyesal atas perbuatannya yang telah menyuruh Hayati pulang ke kampung. Karena meratapi nasibnya, makin hari tubuhnya makin kurus dan mulai sakit. Setelah kepergian Hayati tak banyak orang yang tau keadaan Zainuddin. Tiba-tiba pada suatu hari tertulis di koran bahwa pengarang terkenal yang bernama Zainuddin itu telah meninggal. Ia dimakamkan di dekat makam Hayati.Zainuddin meninggalkan
Bisa post kan unsur intrinsik cerita nya enggak
BalasHapus