Attention

Thanks a lot for visit my blog. Blog ini belum sepenuhnya lengkap dan sempurna, silahkan tinggalkan komentar yang membangun untuk melengkapi blog ini. Thank you for your attention. .

Like this blog on Facebook

Tampilkan postingan dengan label direktori. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label direktori. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 Mei 2010

Pengalamatan Di Internet


Ada beberapa pola dasar pengalamatan di internet, yaitu untuk keperluan web dan e-mail atau telepon internet. Untuk keperluan web alamat e-mail sering disebut URL (Uniform Resource Locator) dan biasanya ditulis dalam susunan:

Protocol://domain/direktori/filename

û Contoh alamat web:
http://riyn.multiply.com/journal/compose

atau susunan yang lebih spesifik lagi yaitu:
Protocol://hostname.domain level second.domain level top/directory/filename

û Contoh alamat web:
http://www.geocities.com/sibungamerah2/fakta.htm

Ø Keterangan:
1. Protocol = Aturan yang ada di internet. Protocol yang sering digunakan adalah http, https,ftp.
Hostname = nama sebuah komputer yang terhubung dengan internet.
2. Domain = merupakan nama server/komputer yang menyediakan layanan. (level second = tingkat kedua) dan (level top = tingkat pertama).
3. Direktori = merupakan folder tempat penyimpanan informasi.
4. Filename = nama file yang disimpan (kadang tidak perlu dituliskan)

Notasi Kecepatan Data

Kecepatan pengirim data di media komunikasi biasanya ditulis dalam jumlah bit yang dikirim per detik, atau biasanya disebut “bit per second” atau “bps”. Notasi kecepatan dalam bps sering kita dapati pada peralatan jaringan, seperti modem, Ethernet, dll. Beberapa notasi yang sering digunakan:


ü 1000 bit/detik = 1 kilo bps = 1 Kbps
ü 1000000 bit/detik = 1 mega bps = 1 Mbps
ü 1000000000 bit/detik = 1 giga bps = 1 Gbps

Notasi lain yang sering digunakan untuk mengukur kecepatan transfer data biasanya ditulis dalam jumlah Byte per detik, atau biasanya disebut “Byte per second” atau “Bps”. Perhatikan pada Byte dgunakan huruf besar. Hubungan bit dengan Byte adalah

ü 1 Byte = 8 bit


Hubungan berikut biasanya digunakan antara Byte dengan bit


ü 1 KBps = 8 Kbps = 1024 bit
ü 1 MBps = 8 Mbps = 1048576 bit

Notasi Bps, KBps, MBps sering kita dapati pada saat kita melakukan evaluasi proses pengiriman file/berkas dari jaringan atau internet.

û Sumber: http://riyn.multiply.com/journal/item/64/Pengalamatan_Di_Internet_Notasi_Kecepatan_Data

Pengalamatan IP

Pengalamatan jaringan (network address) tidak seperti physical addresses yang melebur ke dalam hardware manapun. Pengalatan jaringan diberikan oleh Administrator jaringan dan secara logika dikonfigurasikan kedalam device jaringan.

Selain pengalamatan logik untuk subnet, TCP/IP memberikan alamat logik ke masing-masing host pada jaringan. Meskipun pengalamatan tersebut menyulitkan setup jaringan, pengalamatan IP secara logik mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:

ü Pengalamatan IP secara logik bebas menentukan peng-implementasian physical layer. Pemrosesan layer teratas dapat menggunakan pengalamatan logika tanpa memperhatikan mereka sendiri dengan format alamat dari physical layer di bawahnya.

ü Device dapat mempertahankan alamat IP yang sama, sekalipun physical layernya diganti. Mengubah jaringan dari Token Ring ke Ethernet tidak akan mempengaruhi pengalamatan IP.

: Format Pengalamatan IP

Pengalamatan IP berupa nomor 32 bit yang terdiri dari alamat Subnet dan Host. Metode yang digunakan untuk pengkodean alamat pada pengalamatan IP agak membingungkan bagi pengguna baru dan merupakan batu sandungan utama bagi pengguna baru TCP/IP.

ü Berikut ini adalah contoh alamat IP:

11001000010001110001001000011000

Alamat di atas tidak mudah diingat dan benar-benar sulit untuk mengenali perbedaan antara dua alamat dengan cepat. Anggaplah bahwa dua alamat ditempatkan tidak berdekatan dalam halaman yang sama, seberapa cepat Anda dapat mengetahui perbedaan antara alamat sebelumnya dan yang satu ini:

11001000100001110001001000011000

Perubahan kecil pada alamat di atas akan membuat perbedaan besar pada fungsi alamat tersebut. Untuk memudahkan bekerja dengan pengalamatan IP, pengalamatan 32 bit secara khusus dibagi ke dalam 4 octet (8 bit section):

11001000 01000111 00010010 00011000

Ternyata masih belum mudah, tetapi pada langkah berikutnya dianggap paling mudah. Masing-masing octet dapat diterjemahkan ke dalam bilangan decimal dengan range antar 0 sampai 255. Hal ini akan menuntun kita ke metode yang lebih konvensional seperti yang ditunjukkan pada alamat IP berikut ini:

202.155.16.2

ü Format tersebut biasa disebut dengan dotted-decimal notation.

: Class Alamat IP

Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:

è Field Net-Id, alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan

è Field Host-Id, alamat device logical yang secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.

Secara bersama-sama, net-id dan host-id menyediakan masing-masing host pada internetwork dengan alamat IP khusus.

Pada saat protokol TCP/IP dibangun secara original, jaringan komputer tersebut akan masuk ke salah satu dari ketiga kategori berikut ini:

ü Jumlah jaringan kecil tersebut mempunyai jumlah host yang besar

ü Sejumlah jaringan dengan jumlah host sedang

ü Jumlah jaringan besar akan mempunyai jumlah host yang kecil

Untuk alasan tersebut, pengalamatan IP diorganisasikan ke dalam class-class. Anda dapat meng-identifikasikan class dari suatu pengalamatan IP dengan pemeriksaan octet pertama sebagai berikut:

è Jika octet pertama mempunyai nilai dari 0 hingga 127, octet tersebut adalah alamat class A. Karena 0 dan 127 di dalam octet tersebut mempunyai kegunanaan khusus, 126 pengalamatan class A dapat digunakan, masing-masing dapat mendukung 16.777.214 host

è Jika octet pertama mempunyai nilai dari 128 hingga 191, ini adalah alamat class B, masing-masing dapat mendukung sampai 65.543 host

è Jika octet pertama mempunyai nilai dari 192 hingga 233, maka ini adalah alamat class C. Ada 2.097,92 alamat class C yang dapat digunakan, masing-masing mendukung sampai 254 host

Class A

NNNNNNNN

HHHHHHHH

HHHHHHHH

HHHHHHHH

Class B

NNNNNNNN

NNNNNNNN

HHHHHHHH

HHHHHHHH

Class C

NNNNNNNN

NNNNNNNN

NNNNNNNN

HHHHHHHH

go-down

go-down

go-down

go-down

Octet I

Octet II

Octet III

Octet IV

Ø Keterangan:

ü N = Net-Id

ü H = Host-Id

Jika host suatu alamat class yang dapat didukung tergantung dari cara class mengalokasikan octet pada net-id dan host-id. Lihat tabel berikut untuk lebih jelasnya:

Class IP

Khusus Octet I

Net-Id

Host-Id

Total Host per-jaringan

A

1 – 126

Octet I

Octet II – IV

16.777.214

B

128 – 191

Octet I – II

Octet III – IV

65.543

C

192 – 233

Octet I – III

Octet IV

254

Ø Keterangan:

û Sebagaimana yang Anda lihat, alamat class A hanya menggunakan octet pertama untuk net-id jaringan. Tiga octet yang tersisa disediakan untuk digunakan sebagai host-id

û Pengalamatan class B menggunakan dua octet untuk didesain net-id. Octet ketiga dan keempat digunakan oleh host-id

û Pengalamatan class C menggunakan tiga octet net-id jaringan. Hanya octet keempat saja yang digunakan untuk host-id

Contoh:

  • Ada 5 host dalam suatu jaringan, artinya menggunakan class C
  • Aturan class C adalah:

Net-Id

Net-Id

Net-Id

Host-Id

  • Maka penulisannya menjadi:

è Host 1 : 192.168.0.1

è Host 1 : 192.168.0.2

è Host 1 : 192.168.0.3

è Host 1 : 192.168.0.4

è Host 1 : 192.168.0.5

  • Dapat dilihat bahwa perbedaan diatas hanyalah pada host-id saja, sedangkan net-id adalah sama setiap komputer

: Pengalamatan IP Khusus

Hal yang perlu Anda catat adalah jangan menambahkan angka pada subnet atau host yang didukung oleh suatu alamat class tertentu. Hal ini dikarenakan beberapa alamat disimpan untuk maksud tertentu. Jika Anda melakukan setup jaringan TCP/IP, Anda akan memberikan alamat IP dab harus tetap menjaga pembatasan berikut ini:

è Alamat dengan nilai pertama 127 adalah alamat pembalik yang digunakan untuk men-diagnostik dan testing. Pesan yang dikirim ke 127 akan kembali kepada pengirimnya. Untuk itu 127 tidak dapat digunakan untuk net-id, walaupun secara teknis octet pertama 127 adalam alamat class A.

è Angka 255 dalam octet adalah calon broadcast atau multicast. Pesan yang dikirim ke 255.255.255.255 akan dikirim ke setiap host-host yang ada pada jaringan lokal Anda. Sedangkan pesan yang dikirim ke 165.10.255.255 akan dikirim ke setiap host-host pada jaringan 165.10.

è Octet pertama tidak memiliki nilai diatas 233. Alamat-alamat tersebut dipesan dengan maksud untuk multicast dan experimental.

è Octet terakhir dari host-id tidak boleh 0 atau 255.

Subnet Mask

Subnet Mask adalah pola bit yang mendefinisikan porsi alamat IP yang mewakili alamat subnet. Karena organisasi octet dari setiap class alamat IP sudah didefinisikan semua, maka maksud pertama dari subnet mask tidak jelas, tetapi mempunyai alasan yang bagus mengenai keberadaanya.

Class IP

Subnet Mask Default

A

255.0.0.0

B

255.255.0.0

C

255.255.255.0

û Sumber : http://cayz1029.wordpress.com/2009/09/05/mengenal-protocol-tcpip-untuk-jaringan-komputer/

Bean Says

Thanks for follow my blog

Royalgreen

Royalgreen
Berpijak di atas bumi, tetap berdiri dan bertahan dtengah kerasnya kehidupan yang tak menghargai ketidaksempurnaan dan tak ada toleransi bagi sebuah kelemahan.